Waspada Stroke pada Wanita: Gejala Unik, Risiko Tambahan, dan Cara Pencegahannya

Hannah M

Faktor Risiko Stroke Unik untuk Wanita

Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Stroke?

Meskipun stroke adalah penyebab kematian kelima pada pria, stroke merupakan penyebab kematian ketiga pada wanita. Setiap tahun, lebih dari 55.000 wanita mengalami stroke dibandingkan pria.

Kondisi ini menjadi sangat serius karena wanita cenderung hidup lebih lama, sehingga efek jangka panjang dari stroke akan lebih terasa secara fisik, emosional, dan sosial.

Banyak wanita yang:

  • Hidup sendiri saat mengalami stroke,
  • Lebih sering tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang pasca-stroke,
  • Mengalami kesulitan yang lebih besar dalam proses pemulihan.

Karena itu, penting bagi wanita untuk memahami faktor risiko stroke yang spesifik dan unik, serta mengetahui gejala-gejala stroke yang berbeda dari pria.

Faktor Risiko Umum Stroke pada Wanita

Seperti pria, wanita juga memiliki risiko stroke akibat faktor umum berikut:

  1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Merupakan penyebab utama stroke karena dapat merusak pembuluh darah otak secara perlahan.
  2. Kolesterol Tinggi: Menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menghambat aliran darah ke otak.
  3. Diabetes: Meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah dan mempercepat aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
  4. Merokok: Merokok meningkatkan tekanan darah dan membuat darah lebih mudah menggumpal.
  5. Gaya Hidup Tidak Aktif: Kurangnya aktivitas fisik memperburuk kondisi jantung dan meningkatkan risiko stroke.
  6. Obesitas: Berat badan berlebih berkaitan erat dengan hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes – semua faktor pemicu stroke.
Baca Juga:  Kenali Jenis dan Gejala Stroke: Pentingnya Deteksi Dini untuk Selamatkan Nyawa

Jika Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas, penting untuk rutin berkonsultasi dengan dokter dan memantau kondisi kesehatan secara berkala.

Faktor Risiko Tambahan Stroke yang Unik pada Wanita

Wanita juga memiliki risiko tambahan yang berbeda dari pria. Berikut penjelasannya:

1. Kehamilan

Kehamilan menyebabkan perubahan fisiologis, termasuk peningkatan tekanan darah dan beban kerja jantung.

Kondisi seperti preeklamsia atau eklamsia selama kehamilan dapat meningkatkan risiko stroke, terutama pada trimester akhir atau setelah persalinan.

2. Kontrasepsi Oral

Penggunaan pil KB, terutama pada wanita yang juga merokok atau memiliki hipertensi, dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke.

3. Terapi Penggantian Hormon (HRT)

Wanita menopause yang mengonsumsi hormon estrogen dan progestin untuk meredakan gejala menopause juga dapat memiliki risiko stroke yang lebih tinggi, terutama bila terapi tidak diawasi dengan baik.

4. Migrain dengan Aura

Wanita yang mengalami migrain disertai aura visual atau sensorik memiliki risiko stroke 2,5 kali lebih besar, terutama jika mereka juga merokok.

Gejala Stroke yang Unik pada Wanita

Wanita tidak hanya memiliki faktor risiko yang berbeda, tetapi juga bisa mengalami gejala stroke yang tidak biasa.

Gejala ini sering tidak dikenali dan dapat menyebabkan keterlambatan penanganan.

Berikut adalah gejala stroke yang umum dan unik pada wanita:

  • Pingsan atau kehilangan kesadaran
  • Sesak napas
  • Disorientasi dan kebingungan
  • Kelemahan tubuh tanpa sebab yang jelas
  • Perubahan perilaku mendadak
  • Halusinasi
  • Cegukan yang terus-menerus
  • Mual dan muntah
  • Agitasi atau gelisah
  • Kejang
Baca Juga:  Fakta Tentang Gangguan Makan yang Harus Diketahui

Gejala ini berbeda dari gejala stroke yang klasik seperti wajah menurun, lengan lemas, atau bicara pelo.

Oleh karena itu, kesadaran akan tanda-tanda ini sangat penting agar wanita bisa mendapatkan penanganan dalam waktu emas (3 jam sejak gejala muncul).

Cara Mencegah Stroke pada Wanita: Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan

Berikut beberapa langkah penting untuk mengurangi risiko stroke bagi wanita:

Berhenti Merokok

Terutama bagi wanita dengan riwayat migrain atau yang menggunakan kontrasepsi oral.

Pantau Tekanan Darah Selama dan Setelah Kehamilan

Komplikasi seperti preeklamsia dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan.

Periksa Fibrilasi Atrium (A-Fib) pada Wanita Usia 75+

A-Fib adalah irama jantung tidak teratur yang bisa menyebabkan pembekuan darah dan stroke.

Kontrol Gula Darah dan Kolesterol

Konsultasikan dengan dokter mengenai diet sehat dan pengobatan bila diperlukan.

Jaga Berat Badan Ideal

Olahraga teratur dan diet seimbang adalah kunci utama dalam menurunkan risiko stroke.

Kenali dan Pahami Tanda Peringatan Stroke

Penanganan cepat dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan otak jangka panjang.

Stroke adalah pembunuh diam-diam yang lebih sering menimpa wanita daripada yang disadari publik. Bahkan, stroke membunuh dua kali lebih banyak wanita dibandingkan kanker payudara setiap tahunnya.

Dengan mengenali faktor risiko spesifik wanita, memahami gejala stroke yang unik, dan menjalankan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat secara signifikan menurunkan kemungkinan terkena stroke.

Baca Juga:  Obat Asam Urat Alami: 5 Bahan Dapur yang Bantu Redakan Nyeri Sendi

Kunci utama adalah kesadaran, pencegahan, dan tindakan cepat. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala mencurigakan, jangan tunggu – segera hubungi layanan medis darurat.

Rekomendasi

Bagikan: