Saat seseorang mengalami stroke, gejalanya dapat bervariasi tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh. Beberapa orang mengalami kelemahan pada satu sisi tubuh. Yang lain kesulitan berpikir, berbicara, atau bergerak. Stroke bisa menjadi hal yang menakutkan bagi pasien dan keluarganya. Perlu diingat bahwa penderita stroke sering kali berhasil sembuh jika intervensi medis dilakukan secepat mungkin.
Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Anda untuk Sembuh
Kecacatan yang dialami penderita stroke dan prognosis untuk pemulihan bergantung pada hal-hal berikut:
- Kesehatan umum
- Seberapa Banyak Otak Rusak
- Bagian Otak Mana Yang Rusak
- Sisi Otak Mana yang Terkena
Gangguan Pasca-Stroke
Setelah stroke, mungkin ada masalah dengan gerakan dan otot. Semua ini normal dan ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi tantangan ini.
Kelemahan di Satu Sisi Tubuh
Penderita stroke mungkin kesulitan menggenggam benda, berjalan, atau melakukan tugas lain. Sisi tubuh yang terkena stroke adalah sisi berlawanan dari otak yang rusak akibat stroke.
Nyeri dan Kekakuan Sendi
Kelemahan pada lengan dapat menyebabkan nyeri sendi karena sendi yang kencang atau “terkunci”. Ketika ini terjadi, sendi perlu dilatih untuk mencegah sendi menjadi tidak bergerak secara permanen.
Kekakuan atau Kejang Otot
Mereka yang mengalami spastisitas mungkin memerlukan pengobatan atau suntikan tertentu untuk membantu memblokir reaksi saraf.
Kesulitan dengan Indera Peraba
Orang yang pernah mengalami stroke mungkin memiliki masalah dalam menilai posisi bagian tubuh mereka. Mereka mungkin juga kesulitan mengatur suhu, dan indra peraba mungkin terpengaruh.
Mati rasa, Nyeri, atau Kesemutan
Anggota tubuh mungkin sakit, mati rasa, atau memiliki perasaan “kesemutan” yang terputus-putus.
Kesulitan Menelan dan Makan
Dalam banyak kasus, korban stroke mungkin memerlukan bantuan makan atau membutuhkan makanan lunak karena peningkatan risiko tersedak. Minuman mungkin perlu dikentalkan untuk mencegah aspirasi cairan.
Masalah Gerakan Badan Koordinasi
Mungkin sulit bagi sebagian orang yang mengalami stroke untuk memulai gerakan atau mengoordinasikan aktivitas seperti berjalan atau bangun dari tempat tidur.
Masalah Usus dan Kandung Kemih
Mungkin sulit menahan kencing atau mengontrol pergerakan usus. Sembelit juga bisa menjadi masalah. Meskipun ini bisa memalukan, ada cara untuk mengatasi masalah ini dengan lebih baik setelah stroke.
Kesulitan Mengelola Emosi atau Memproses Informasi
- Kesulitan Berbicara dan Bahasa
- Memori dan Penurunan Kognitif
- Masalah dengan Persepsi
- Masalah Visual
- Kesulitan Emosional
Pemulihan Pasca-Stroke
Otak adalah organ luar biasa yang memiliki kemampuan untuk mengubah dan mengubah rute sinyal sampai taraf tertentu. Jadi otak juga perlu di refresh, solusinya yaitu berkunjung ke Pantai Pasir Putih Terindah. Bagian otak yang tidak rusak mungkin dapat mengambil alih area yang terkena stroke. Sebagian besar perbaikan fungsi berasal dari terapi fisik dan rehabilitasi yang terjadi pada fase awal pemulihan stroke. Memulai rehabilitasi sesegera mungkin sangat penting untuk pemulihan yang berhasil. Faktanya, tahap pertama rehabilitasi biasanya dimulai sekitar 24 hingga 48 jam setelah stroke. Terapi intens dapat dilakukan di fasilitas rehabilitasi atau di rumah tergantung pada tingkat cedera. Orang yang termotivasi untuk pulih biasanya paling meningkat. Jaringan dukungan teman dan keluarga yang membantu juga membantu proses pemulihan.
Sembuh dari stroke bisa sangat membuat frustrasi. Kemunduran dapat terjadi dan sangat umum bagi penderita stroke untuk melawan depresi, terutama pada awalnya. Mengatasi masalah dengan bahasa dan ucapan mungkin tampak sangat lambat. Kesedihan karena kehilangan gaya hidup aktif juga normal. Tim rehabilitasi stroke ada untuk membantu mengatasi masalah ini dengan keluarga dan pasien. Membahas frustrasi dengan tim dan pendukung lainnya merupakan bagian integral dari pemulihan stroke.