Kenali Jenis dan Gejala Stroke: Pentingnya Deteksi Dini untuk Selamatkan Nyawa

Hannah M

Inilah Penyebab Stroke yang Perlu Anda Ketahui

Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan atau pendarahan.

Gangguan ini menyebabkan sel-sel otak mati dalam hitungan menit, sehingga tindakan cepat sangat penting.

Menurut data CDC, lebih dari 130.000 kematian per tahun di Amerika Serikat disebabkan oleh stroke, dan setiap 40 detik seseorang mengalami stroke baru.

Kondisi ini juga menjadi penyebab utama kecacatan jangka panjang.

Gejala Umum Stroke: Datang Secara Tiba-Tiba

Meskipun gejala stroke dapat berbeda pada setiap individu, ciri khasnya adalah datangnya secara mendadak. Beberapa gejala yang paling umum meliputi:

  • Wajah terkulai di satu sisi (asimetri wajah)
  • Kesulitan mengangkat lengan atau kelemahan mendadak di salah satu sisi tubuh
  • Bicara menjadi cadel atau tidak jelas
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
  • Kebingungan atau kesulitan memahami pembicaraan
  • Penglihatan kabur atau hilang, terutama pada satu mata
  • Sakit kepala hebat yang muncul mendadak tanpa sebab yang jelas

Jika Anda menyaksikan seseorang mengalami gejala ini, segera hubungi layanan medis darurat.

Penanganan dalam 3 jam pertama sangat penting untuk mencegah kerusakan otak permanen.

Dua Jenis Utama Stroke yang Perlu Diketahui

1. Stroke Iskemik

Jenis stroke yang paling umum, mencakup sekitar 87% dari seluruh kasus stroke. Stroke iskemik terjadi ketika gumpalan darah menghambat aliran darah ke otak, menyebabkan jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

Baca Juga:  Cara Mudah untuk Mendeteksi Kanker Kulit yang Perlu Anda Tahu

Penyebab Utama Stroke Iskemik:

  • Aterosklerosis: Penyempitan atau penyumbatan arteri akibat penumpukan plak lemak.
  • Fibrilasi Atrium (A-Fib): Gangguan irama jantung yang menyebabkan pembekuan darah, yang kemudian bisa menuju otak.
  • Faktor risiko gaya hidup, termasuk: Merokok, Obesitas, Konsumsi alkohol berlebihan, Kolesterol tinggi, Tekanan darah tinggi, dan Diabetes.

Pencegahan utama stroke iskemik adalah dengan mengontrol faktor risiko tersebut, serta melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi aterosklerosis atau gangguan jantung.

2. Stroke Hemoragik

Lebih jarang terjadi, tetapi lebih mematikan. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan perdarahan di otak (perdarahan intrakranial).

Penyebab Umum Stroke Hemoragik:

  • Tekanan darah tinggi kronis yang melemahkan dinding pembuluh darah.
  • Aneurisma otak atau malformasi pembuluh darah.
  • Cedera kepala atau trauma.
  • Gangguan pembekuan darah atau penggunaan obat pengencer darah.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi:

  • Kurangnya olahraga
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Merokok
  • Stres kronis
  • Kegemukan atau obesitas

Meskipun tidak semua perdarahan otak bisa dicegah, menjaga tekanan darah tetap stabil adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko stroke hemoragik.

Faktor Risiko Tambahan yang Tidak Bisa Diubah

Beberapa faktor risiko stroke tidak bisa Anda ubah, namun penting untuk mengetahuinya agar dapat lebih waspada dan melakukan deteksi dini:

Usia

Risiko stroke meningkat tajam setelah usia 65 tahun, meskipun bisa terjadi pada usia lebih muda.

Baca Juga:  Cara Mencegah & Mengobati Osteoporosis

Etnis dan Ras

Individu keturunan Asia, Karibia, dan Afrika memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi dan diabetes yang berujung pada stroke.

Riwayat Keluarga

Jika orang tua atau saudara kandung Anda pernah mengalami stroke, risiko Anda juga meningkat.

Riwayat Kesehatan Pribadi

Pernah mengalami serangan jantung atau stroke ringan (Transient Ischemic Attack/TIA) meningkatkan kemungkinan stroke berikutnya.

Langkah Efektif Mencegah Stroke

1. Jaga Pola Makan Seimbang

Konsumsi makanan rendah garam, lemak jenuh, dan gula. Pilih sayuran, buah, biji-bijian utuh, dan sumber protein sehat seperti ikan dan kacang-kacangan.

2. Aktif Bergerak

Lakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda.

3. Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol

Merokok dan alkohol merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penggumpalan darah.

4. Kontrol Tekanan Darah dan Gula

Pantau tekanan darah dan kadar gula darah secara rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat hipertensi atau diabetes.

5. Periksa Irama Jantung

Jika Anda mengalami jantung berdebar atau irama tidak teratur, konsultasikan ke dokter untuk mendeteksi fibrilasi atrium.

6. Kenali Gejala TIA (Stroke Ringan)

TIA adalah tanda peringatan awal stroke. Jangan abaikan meskipun gejalanya hilang dalam hitungan menit.

Data Penting tentang Stroke di Amerika Serikat

  • Lebih dari 795.000 orang mengalami stroke setiap tahun.
  • 1 dari 4 adalah stroke kedua.
  • Biaya stroke mencapai sekitar $33 miliar per tahun termasuk perawatan, kehilangan produktivitas, dan pengobatan.
  • Stroke menyumbang sekitar 1 dari 20 kematian di AS.
  • Stroke adalah penyebab utama kecacatan jangka panjang yang serius.
Baca Juga:  10 Makanan Pencegah Stroke yang Mudah Ditemukan di Sekitar Kita

Stroke adalah kondisi darurat medis yang dapat merusak otak secara permanen dalam hitungan menit.

Memahami jenis stroke, gejalanya, dan faktor risikonya adalah langkah penting untuk perlindungan diri dan orang terdekat Anda.

Meskipun beberapa faktor risiko tidak bisa dihindari, perubahan gaya hidup sehat dapat secara drastis menurunkan kemungkinan Anda mengalami stroke.

Jika Anda menduga gejala stroke pada diri sendiri atau orang lain, segera hubungi layanan medis darurat.

Waktu adalah otak – semakin cepat tindakan dilakukan, semakin besar peluang pemulihan penuh.

Rekomendasi

Bagikan: